Minggu, 04 November 2012

Dampak Pembangunan Arsitektur "Pasca Huni"

Bangunan umum adalah bangunan yang digunakan secara bersama-sama oleh berbagai macam individu dengan berbagai macam kebutuhan Pada bangunan seringnya terjadi penyimpangan fungsi bangunan setelah bangunan tersebut digunakan. Arsitek seringkali hanya mempertimbangkan kebutuhan yang tampak/terlihat pada pengguna bangunannya nanti. Arsitek kurang memperhitungkan kebutuhan pengguna bangunanyang mungkin muncul setelah bangunan tersebut didirikan.
ada juga halnya dengan pengguna/penghuni biasanya terjadi karena suatu faktor yang membuat penghuni menjadi malas atau tidak peduli dengan bangunan tersebut, misalkan karena factor lingkungan, suasana di dalam bangunan, kenyamanan penghuni tidak stabil/kurang nyaman. Seperti contoh gambar dibawah ini :
Sebagai perancang bangunan atau seorang arsitek harus meneliti sedetail – detailnya soal membangun atau apa dampak positif dan negatif terhadap bangunan sebelum bangunan tersebut didirikan, juga melihat lingkungan sekitar yang akan didirikan bangunan agar saling mendominasikan antara keduanya. Sumber : http://id.scribd.com/doc/73472821/Evaluasi-Pasca-huni-Pada-Bangunan-Publik-Studi-Kasus http://eprints.undip.ac.id/23662/1/SAKHRUL_DACHLAN_SALEH.pdf

Selasa, 09 Oktober 2012

arstektur lingkungan "aspek pemakai"

Peranan arsitektur dan lingkungan sangat penting sekali dan harus selalu diperhatikan setiap ingin melakukan perencanaan dan perancangan dalam berbagai aspek-aspek tertentu , terutama dalam aspek pengguna/pemakai di suatu projek tersebut. Kita sebagai calon atau seorang arsitek selalu menganalisa suatu kebutuhan-kebutuhan dari si pengguna tersebut. Aspek ini lebih membahas kepada perilaku atau kebiasaan si pengguna terhadap lingkungan. Aspek ini adalah hal terpenting dalam bidang arsitektur karena dalam merancang, seorang arsitek harus memperhatikan segala aspek perilaku manusia dan juga lingkungannya agar apa yang dirancangnya sesuai atau berfungsi seperti yang diharapkan. Contoh dalam faktor umum atau makro, untuk mendesain sebuah pusat perbelanjaan di daerah atau tempat tertentu. Seperti pusat perbelanjaan untuk kalangan menengah kebawah tentu berbeda dengan perumahan untuk kalangan menengah ke atas. Perilaku masyarakat menengah kebawah yang memiliki gaya hidup beraktivitas secara komunal diruang terbuka sehingga diperlukan sebuah wadah yang dapat dijadikan sebagai tempat interaksi antar masyarakat seperti pasar tradisional. Sedangkan masyarakat menengah keatas yang memiliki gaya hidup beraktivitas secara individual sehingga mereka lebih membutuhkan wadah yang dapat mendukung aktivitas mereka secara cepat seperti pasar modern atau swalayan.
Contoh mikro membangun sebuah rumah tinggal. Seorang arsitek memang dituntut untuk memuaskan seorang owner atau si pengguna rumah tinggal tersebut. Terlebih dahulu arsitek menganalisa seluruh aspek perilaku si pengguna, tentunya arsitek membangun rumah sesuai dengan karakter si pengguna suka dengan tanaman, kesejukan, kenyamanan dan alamiah yang sekarang sedang maraknya arsitek go green. Seperti contoh gambar di bawah ini :
dalam aspek keseluruhan tugas kita sebagai arsitek adalah mengharmoniskan atau menyatukan antara lingkungan dan suatu bangunan agar menciptakan suasana yang nyaman dan indah.

Senin, 16 April 2012

RESENSI NOVEL ANGKATAN ‘66

judul : BILA MALAM BERTAMBAH MALAM

KARYA : PUTU WIJAYA

TEMA : CINTA DAN KEANGKUHAN MANUSIA

TOKOH :
-GUSTI BIANG (pemarah, egois, sombong)
-WAYAN (baik hati, setia, lucu)
-NYOMAN (baik hati, sabar, setia)
-RATU NGURAH (baik, bijaksana, rendah hati, setia)

SINOPSIS :
Di Tabanan Bali,
Gusti Biang adalah janda almarhum I Gusti Rai seorang bangsawan yang dulu sangat dihormati karena dianggap pahlawan kemerdekaan.Gusti Biang hanya tinggal bersama dengan Wayan,seorang lelaki tua yang merupakan kawan seperjuangan I Gusti Ngurah Rai dan Nyoman Niti seorang gadis desa yang selama kurang lebih 18 tahun tinggal di puri itu.Sementara putra semata wayangnya Ratu Ngurah telah lima tahun meninggalkannya karena ia sedang menuntut ilmu di jawa.
Sikap Gusti Biang yang masih ingin mempertahankan tatanan lama yang menjerat manusia berdasarkan kasta,membuat ia sombong dan memandang rendah orang lain.
Nyoman Niti yang selalu setia melayani Gusti Biang,haru rela menelan pil pahit akibat sikap Gusti Biang yang menginjak-injak harga dirinya.Telah lama Nyoman Niti ingin meninggalkan puri itu karena ia sudah tdak sanggup menahan radang kemarahan terhadap Gusti Biang.Namun Nyoman selalu urung manakala Wayan yang selalu baik dan menghiburnya membujuknya untuk bersabar dan tetap setia menjaga Gusti Biang demi cintanya pada Ratu Ngurah.
Nyoman Niti tak kuasa lagi menahan emosi yang bertahun-tahun ia pendam manakala Gusti Biang benar-banar menindasnya. Gusti Biang menuduh Nyoman akan meracuninya dengan obat-obatan yang Nyoman berikan. Bahkan Gusti Biang tidak segan-segan memukul Nyoman dengan tongkat gadingnya.
menimpa ia dan Gusti Biang terulang lagi. Wayan juga Akhirnya Nyoman Niti pun bergegas meninggalkan puri itu. Wayan pun tak mampu menahan kepergiannya. Tapi alangkah terkejutnya Nyoman ketika Gusti Biang membacakan biaya yang dikeluarkannya membiayai Nyoman selama kurang lebih 18 tahun. Nyomn tidak menyangka Gusti Biang setega itu akhirnya Nyoman pergi dengan berurai air mata dalam suasana malam yang sunyi.
wayan pun menyuruh Ngurah pergi mengejar cintanya yaitu Nyoman Niti. Wayan tidak ingin kejadian yang menasehati Gusti Biang agar merestui hubungan putranya dengan Nyoman. Ia juga mengingatkan cinta yang tak samapi antara dirinya dan gusti Biang hanya perbedaan kasta yang membuat kduanya begitu menderita akhirnya Gusti Biang yang bernama asli Sagung Mirah merestui hubungan Ratu Ngurah dan Nyoman.

AMANAT : "SETIAP ORANG HARUS MENGHARGAI SATU SAMA LAIN TANPA MEMBEDAKAN KASTA ATAU DERAJAT"

Senin, 26 Maret 2012

manusia dan penderitaan

Manusia Dan Penderitaan
Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat – sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan, baik penderitaan fisik maupun batin.
Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Memang harus diakui, diantara kita dan dalam masyarakat masih terdapat banyak orang yang sungguh – sungguh berkehendak baik, yaitu prihatin melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak mengurangi, serta manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan.
Ada keinginan alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu merupakan bagian yang terkandung di dalam kemanusiaannya.
Kesimpulannya :
Siapapun, dimanapun, sehebat apapun, sepintar apapun, sekaya apapun dan sebesar apapun jabatan manusia itu akan mengalami yang namanya penderitaan. Entah itu penderitaan pikiran atau harta yang semakin lama berkurang.

Sabtu, 07 Januari 2012

plagiarisme adalah masalah besar

menurut saya plagiarisme adalah masalah terbesar dalam dunia pendidikan dan masalah kejujuran.
selama ini banyak orang yang melakukan hal tersebut karena mereka tidak punya keyakinan atau kepercayaan dalam dirinya sendri, sehingga salah satunya jalan untuk menutupi rasa ketidakyakinan diri.
solusinya : tingkatkan kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu ataupun berkarya dengan hasil sendiri mungkin lebih baik daripada 'menjiplak' hasil karya orang lain.
dan saya rasa ada hukuman atau undang-undang tentang orang yang melakukan plagiat dikenakan denda 200 juta rupiah , 2 tahun penjara ..

Kamis, 05 Januari 2012

hubungan Negara dengan Hukum

hukuum dalam sebuah negara merupakan suatu tiang penegak untuk terbentuknya suatu negara yang memiliki norma-norma. dalam kehidupan bermasyarakat sepenuhnya harus dilandasi dengan aturan-aturan yang berlaku dan telah di tetapkan.
bayangkan bila, suatu negara tanpa hukum, manusiakan hidup sewenang-wenang dengan keegoisan dan individualismenya. para penguasanya menjadi bertindak sesukanya, tindakan KKN tidak dapat dihindarkan. tidak kalah dengan penguasanya, di masyarakat pun pasti akan sering terjadi tindakan-tindakan kriminal yang sangat merugikan korbannya.
hal ini akan menyebabkan kehancuran sebuah negara yang tidak memiliki tumpuan atau tiang penegak kesejahteraan.
ada yang menyimpulkan bahwa bedirinya kekuasaan merupakan suatu bentuk dari munculnya hukum. namun hal ini dapat menimbulkan ketidakadilan bilamana kekuasaannya disalahgunakan dan membuat hukum yang merugikan masyarakat.